TANGERANGMERDEKA – Viral aksi tak terpuji seorang oknum siswa SMK terhadap gurunya di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam video yang beredar dan membuat heboh media sosial, seorang murid membentak dan melontarkan kata-kata kasar kepada seorang staf guru.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di SMK Pustek Serpong, Tangsel, beberapa waktu lalu.
Adapun video berdurasi 27 detik ini awalnya diunggah oleh akun Instagram @sulleowawaw. Namun, pada Rabu, 8 Februari 2023 sore, unggahan itu telah dihapus.
Baca juga: Asah Budaya Kota Tangerang, LCCK Tingkat SMP Berlangsung Sengit
Dalam narasi yang beredar, peristiwa itu bermula saat seorang siswa SMK Pustek Serpong telat masuk sekolah dan ditegur oleh seorang guru.
Tak diterima ditegur, emosi siswa memuncak setelah guru SMK Pustek Serpong Tangerang memintanya untuk memanggil orang tua.
“Kerumah kamu, ya, ketemu bapak kamu,” kata Guru.
“Gak, saya tidak punya bapak,” jawab murid tersebut
“Gak punya bapak, ibu?,” tanya lagi guru itu.
Baca juga: Atasi Daya Tampung Siswa, Dindik Tangerang Tambah 41 Ruang Kelas dan Bangun 6 Unit Sekolah
“Gak,!! Ibu saya sibuk,” jawab murid
“Oh pantes tidak punya bapak sombong itu, udah diam,” jawab guru itu sambil memukul meja.
Setelah adu mulut, guru itu menutup pintu kelas yang berujung kemarahan siswa sambil melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
Tayangan video aksi siswa ini kemudian viral di media sosial. Banyak komentar netizen yang menyayangkan peristiwa itu terjadi di sebuah sekolah.
Kronologi versi pihak sekolah
Pihak SMK Pustek melalui akun Instagramnya, @smk.pustek, menyampaikan kronologi peristiwa cekcok antara murid dengan guru tersebut.
“Kejadian bermula saat jam istirahat sekolah pukul 15.11 WIB (07/02/2023), Satgas Keamanan sedang mengontrol ruangan, terlihat ada siswa memainkan saklar lampu di Ruang Kelas XI TKJ 1 berkali-kali, kemudian ditegur oleh satgas keamanan namun siswa tersebut tidak menghiraukan,” tulisnya.
Lihat juga: Sosialisasi STAR, Tingkatkan Cakupan Kepemilikan Administrasi Kependudukan Anak
Berulang kali ditegur tetapi siswa tersebut terus memainkan lampu saklar. Karena ulahnya tidak sewajarnya, satgas keamanan mengajak berdialog ke ruang BP/BK tetapi siswa menolak, akhirnya satgas keamanan tersebut mengajak berdialog dengan orang tua siswa tetapi siswa tersebut tidak mau.
“Kemudian siswa menanggapi secara temperamental dan sulit mengendalikan emosi.”
Siswa telah klarifikasi dan meminta maaf
Lalu, pada hari ini, orang tua siswa yang bersangkutan telah memenuhi panggilan sekolah untuk datang dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
Siswa dan orang tua siswa telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada satgas keamanan dan begitu juga satgas keamanan telah menyampaikan permintaan maaf.
No Comments