Untuk Marketer, Begini Cara Menulis AI Prompt Yang Hasilnya Maksimal

4 minutes reading
Saturday, 10 May 2025 04:15 1 Admin

Walaupun sudah mulai ramai digunakan untuk membantu praktik pemasaran bisnis, menulis AI prompt masih sering menjadi isu untuk banyak marketer.

Selama beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) sudah bukan lagi jadi sekadar topik hangat.

Sekarang, AI sudah benar-benar jadi bagian dari kehidupan kerja, terutama di dunia digital marketing.

Kalau kamu bekerja di bidang ini, ada satu skill baru yang makin penting untuk dipelajari:

AI Prompt Engineering.

Kemampuan ini akan bisa bantu kamu kerja lebih cepat, bikin konten lebih tajam, dan mengeksekusi ide lebih praktis!

Apa Itu AI Prompt Engineering?

Singkatnya, prompt engineering adalah cara menulis perintah atau instruksi (disebut prompt) agar alat AI seperti ChatGPT, Claude, atau Gemini bisa memberikan jawaban akurat yang sesuai kebutuhan kamu.

Bayangin aja kalau kamu punya seorang asisten yang super pintar.

Tapi, kalau kamu nggak tahu cara ngomong yang jelas ke dia, hasil permintaan yang diminta justru bisa melenceng jauh dari harapan.

Inilah kenapa “komunikasi” melalui prompt sangat penting! 

Dengan prompt yang baik, AI akan bisa bantu kamu:

– Menyusun caption

– Membuat headline

– Menulis copy untuk landing page, hingga

– Merancang email promosi

Semuanya hanya dalam hitungan detik!

(Kalau tidak mau pusing belajar, manfaatkan saja jasa freelance prompt writer di platform Sribu!)

Kenapa Prompt Engineering Penting Untuk Marketer?

Menurut laporan dari McKinsey, penggunaan AI bisa membut kerja tim marketing lebih efisien hingga 40%.

Sementara itu, laporan Salesforce bilang 67% marketer global sudah rutin pakai AI untuk membuat konten yang lebih personal dan relevan.

Artinya, AI bukan lagi hanya sekedar alat bantu tambahan—tapi sudah menjadi bagian dari proses kerja yang vital. 

Bayangkan skenario ini:

Kamu minta ChatGPT untuk membuat caption Instagram.

Tapi, kamu cuma menulis prompt: “Tolong buat caption buat produk baru.”

Hasilnya? Pasti akan biasa-biasa aja.

Tapi, kalau prompt kamu seperti: “Buat 3 caption Instagram untuk brand fashion remaja, dengan nada bicara santai, maksimal 15 kata, dan ajakan komentar untuk audiens.”

Hasilnya pasti jauh lebih bagus dan relevan dengan kebutuhan!

Prinsip Dasar Prompt Engineering Untuk Pemula

Sebelum mulai bereksperimen, ada baiknya kamu pahami dulu empat poin penting tentang menulis prompt AI yang efektif:

1. Tentukan Peran AI

Misalnya, tulis prompt seperti: “Bayangkan kamu adalah content strategist brand kecantikan.”

Ini akan membantu AI memilih gaya bahasa dan sudut pandang yang tepat.

2. Jelaskan Konteks

Beritahu siapa audiensnya, kontennya untuk platform apa, campaign apa, dan seperti apa gaya bahasa yang kamu inginkan.

3. Format Output

Mau hasilnya dalam bentuk paragraf? Listicle? Tabel? Infografik?

Tulis dengan jelas!

4. Berikan Contoh

Kalau kamu punya referensi atau gaya yang disukai, coba lampirkan untuk AI pelajari.

Contoh & Tips Menulis AI Prompt Yang Efektif

Berikut ini beberapa contoh prompt yang bisa langsung kamu pakai atau kembangkan sendiri:

– Untuk Instagram

“Buat 5 caption Instagram untuk brand skincare lokal bertema Hari Ibu, dengan gaya bahasa yang hangat dan menyentuh. Buat maksimal 20 kata per caption.”

– Untuk Email Marketing

“Tuliskan email promosi untuk peluncuran kopi cold brew brand XX. Buat dengan gaya bahasa santai serta personal, awali dengan pertanyaan ringan dan akhiri dengan CTA yang ajak pembaca untuk klik link ke website XX.”

– Untuk Google Ads

“Buat 3 headline iklan Google Ads untuk jasa ekspedisi kilat. Maksimal 30 karakter dengan nada yang mendesak (contoh “promo terbatas!”), dan menggunakan bahasa profesional.”

Lalu, kalau kamu ingin hasil yang diberikan AI lebih relevan & sesuai harapan, coba terapkan tips-tips ini ketika menulis prompt:

– Latihan dari Masalah Nyata

Lagi stuck bikin caption?

Email promosi kurang ngena?

Gunakan isu-isu itu sebagai bahan latihan prompt.

– Tulis Beberapa Versi Prompt

Bandingkan hasil dari satu prompt dengan versi lainnya.

Dari sana, kamu akan bisa tahu struktur mana yang paling efektif dan bisa digunakan jadi template ke depannya.

– Simpan Prompt yang Sudah Terbukti Bagus

Jangan ragu untuk “koleksi” prompt.

Beri label, simpan, dan pakai ulang. Ini akan mempercepat kerja kamu di kemudian hari.

– Gunakan Parameter Spesifik

Sebutkan gaya bahasa, panjang teks, platform distribusi, dan tone komunikasi secara spesifik.

Semakin detail penjelasan kamu, semakin akurat hasil yang akan diberikan.

Kesimpulan

Skill AI prompt engineering adalah bekal baru yang wajib dimiliki oleh kalian yang bergerak di dunia marketing digital.

Dengan menyusun perintah yang tepat, kamu akan bisa menghasilkan ide dan konten yang powerful, cepat, dan relevan—tanpa harus bergantung pada inspirasi.

Dan yang paling penting, kamu tidak perlu jadi seorang programmer untuk bisa menguasainya!

Kamu hanya perlu terbiasa memberi instruksi yang jelas, terstruktur, dan merinci tentang apa yang mau dicapai.

(Kalau kamu belum sempat belajar atau ingin hasil cepat, tinggal kunjungi Sribu.com, dan cari freelancer yang bisa bantu menyusun strategi konten AI secara menyeluruh1)

Jadi, sudah siap menjadikan AI sebagai asisten kerja super pintar kamu sekarang?

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA