SeputarTangerangID – Yayasan Yatim Piatu Satu Benih menggelar acara Buka Bersama dan Santunan Dhuafa serta Anak Yatim pada Senin, 10 Maret 2025. Acara ini berlangsung di lokasi yayasan yang terletak di Kampung Dungus Biuk, RT 02 RW 05, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari warga sekitar dan anak yatim yang diasuh oleh yayasan ini berlangsung meriah. Dalam suasana penuh keakraban dan kegembiraan, para anak yatim unjuk bakat dengan melantunkan lagu-lagu rohani, memberikan tausiyah, serta memimpin doa sebelum berbuka puasa.
Kemeriahan acara ini tidak hanya diikuti oleh warga setempat, tetapi juga dihadiri oleh para donatur dari berbagai kalangan yang selama ini mendukung aktivitas lembaga sosial yang diinisiasi oleh Abah Salma Alif Sampayya. Ini merupakan acara buka puasa bersama yang pertama kali diadakan setelah 16 tahun yayasan berkiprah.
Abah Salma menjelaskan bahwa Yayasan Satu Benih bermula dari gerakan orang tua asuh untuk anak-anak yatim dan dhuafa. Selama 16 tahun beroperasi, yayasan ini telah mengembangkan berbagai fasilitas dan program tahunan, termasuk Rumah Yatim Satu Benih, Pondok Pesantren, dan sekolah boarding school yang diberikan secara gratis untuk anak-anak yatim dari tingkat SD hingga SMA, bahkan hingga jenjang universitas.
“Awalnya, kami mendatangi para mustahik (orang yang berhak menerima zakat) untuk membagikan zakat dan santunan. Namun, tahun ini kami ingin merayakan kebahagiaan bersama di bulan suci Ramadan dengan menggelar buka puasa bersama,” ungkap Abah Salma.
Dia juga menceritakan bahwa kehadiran Yayasan Satu Benih, yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar, telah mengubah wajah Kampung Dungus Biuk. Kini, banyak warga yang datang berkunjung ke lokasi yayasan. Melalui program pembagian zakat yang dikelola oleh Lazis (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah) Yayasan Satu Benih, distribusi zakat tidak hanya dilakukan di daerah setempat, tetapi juga menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami telah mendistribusikan zakat hingga ke Ujung Kulon, Pandeglang, Riau, Palu, Banyuwangi, dan lain-lain. Sekitar 6.000 fakir miskin telah kami berikan haknya. Untuk hari ini, kami menyalurkan zakat kepada 400 fakir miskin dan menyantuni 100 anak yatim,” terangnya.
Santunan untuk anak yatim juga merupakan bagian dari program tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 2010, yaitu Summer Camp Yatim. Kegiatan ini melibatkan ribuan peserta dan donatur dari kalangan perusahaan maupun individu. “Summer Camp Yatim ini diikuti oleh ribuan yatim dari seluruh Indonesia dan kami selenggarakan setiap tahun saat liburan sekolah,” tambahnya.
Yayasan ini memiliki visi untuk menjadi lembaga yang amanah, terpercaya, dan profesional sesuai dengan hukum syariat dan negara Indonesia. Dari awalnya hanya memiliki satu rumah gubuk, kini yayasan ini telah menjadi tempat bagi anak-anak yatim untuk menempa diri menjadi insan yang berguna dan berakhlak mulia. Fasilitas yang disediakan termasuk rumah mini untuk tempat tinggal yatim, di mana setiap anak mendapatkan satu rumah mini lengkap dengan tempat tidur dan kamar mandi. Di kawasan tersebut juga terdapat masjid besar, Nuurun ‘Alaa Nuurin, yang digunakan untuk aktivitas ibadah harian dan menampung ribuan anak yatim yang diundang setiap tahun dalam acara akbar melalui kegiatan Summer Camp Yatim.
Ketua Dewan Penasihat Yayasan Satu Benih, Edie Haryoto, dalam sambutannya menyampaikan rasa harunya. Ia mengungkapkan bahwa Rumah Yatim Satu Benih, meskipun berada di tengah desa yang terpencil dengan segala keterbatasannya, tetap berkomitmen untuk menyemarakkan bulan puasa dengan semangat berbagi kepada anak-anak yatim dan fakir miskin di sekitarnya.
“Santunan ini menjadi lebih bermakna karena diselenggarakan di lingkungan yang lebih membutuhkan dibandingkan daerah lainnya dengan ekonomi yang lebih baik. Kami sangat berbahagia bisa berbuka puasa bersama 100 anak yatim dan 400 fakir miskin dalam suasana penuh kegembiraan. Momen ini sangat berharga bagi Yayasan Satu Benih,” katanya.
Pantauan awak media menunjukkan bahwa berbagai menu buka puasa disajikan dengan beragam hidangan. Uniknya, makanan tidak disajikan dalam kemasan nasi kotak atau bungkusan, melainkan disajikan di atas piring beling, bukan styrofoam atau plastik, lengkap dengan menu keripik jengkol.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah memberikan kebahagiaan kepada fakir miskin dan anak yatim. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan di Bulan Suci Ramadan,” pungkasnya. (*)
No Comments